Memilih bidang usaha
atau bisnis yang akan diterjuni adalah langkah yang cukup menentukan dalam
keberhasilan bisnis atau usaha. Bukankah tidak sedikit para pengusaha atau pebisnis
yang gagal kemudian baru menyadari bahwa bisnis atau usaha yang
dijalankannya bukan
bisnis yang tepat untuknya?! Oleh karena itulah, memilih bidang bisnis
merupakan langkah penting yang menentukan gagal atau suksesnya sebuah bisnis
dan usaha.
Memilih bisnis atau
usaha yang tepat ini juga berkaitan dengan besar atau tidaknya passion
seseorang dalam menjalankan bisnis atau usahanya. Betapa banyak usaha atau
bisnis yang telah berdiri dan berjalan, namun tidak bisa berkembang atau justru
malah mundur dan akhirnya bangkrut, dikarenakan pelaku bisnisnya tidak bisa
menikmatinya dan merasa terbebani dengan bisnis dan usahanya.
Sebagai pebisnis atau
pengusaha Muslim, pertimbangan pertama dalam memilih bisnisnya adalah bisnis
atau usaha yang tidak dilarang atau diharamkan oleh Allah H. Betapa banyak
bidang bisnis dan usaha yang sekarang ada tapi ternyata dilarang dan diharamkan
oleh Allah M. Pebisnis atau pengusaha Muslim tak boleh tergiur oleh
dorongan dari dalam dirinya maupun oleh tren pasar dan permintaan konsumen,
yang akhirnya menyeretnya untuk meninggalkan syariat agama.
Nah, jika sudah
sesuai dengan syariat Islam, maka dalam memilih itu, haruslah memohon petunjuk
dan pertolongan dari Allah m yang
mengetahui kebaikan bagi kita dalam urusan- urusan dunia, apalagi urusan-urusan
akhirat. Doa-doa di atas sebaiknya sering dibaca seorang pebisnis atau
pengusaha saat akan memulai bisnis dan hendak menentukan bidang bisnisnya.
Dibaca setelah selesai shalat lima waktu dan juga ketika qiyamul lail
di keheningan malam untuk bermunajat kepada Allah
Allahumma aslamtu laka
nafsi ilaika wa wajjahtu wajhi tluika wafawwadhtu amriilaika la malja'a wa la
manja minka illti ilaika amantu bi kitabikalladzi anzalta wa nabiyyikalladzi ar salta
Artinya:
"Ya Allah, aku
menyerahkan (mengislamkan) diriku kepada- a lu dan aku menghadapkan wajahku
kepada-Mu dan aku ■.nnhkun urusanku kepada-Mu. Tiada tempat mengungsi serta m i
n< ari keselamatan dari-Mu kecuali hanya kepada-Mu pula. Uh beriman dengan kitab-Mu yang telah Engkau
turunkan dan miln Mu yang telah Engkau utus." (HR. Bukhari dan
Muslim)
Allahummaj’alna hadina
muhtadina ghaira dhallina wala mudhillina harban li a'da'ika wa silman li
auliyaika, nuhibbu bi hubbika man atha’aka min khalqika wa nu’adi bi ‘adawatika
man khalafaka min khalqik. Allahumma hadzad dua'u wa ‘alaikal ijabah, Allahumma
hadzal juhdu wa ‘alaikat tuklanJ121
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah
kami orang-orang yang menunjukkan dan orang-orang yang mendapatkan petunjuk,
bukan orang-orang yang tersesat, juga bukan yang menyesatkan, sebagai perlawanan
kepada musuh-musuh-Mu dan perdamaian dengan kekasih- kekasih-Mu. Kami mencintai
dengan cinta-Mu kepada orang yang taat kepada-Mu dari makhluk-Mu dan kami
memusuhi dengan permusuhan-Mu kepada orang-orang yang berbeda dengan-Mu dari
makhluk-Mu. Ya Allah, inilah doaku dan kepada-Mulah ijabah, ya Allah, inilah
usahaku dan kepada-Mulah pasrah (tawakal)" (HR. at-Tirmidzi, ath-Thabarani, Ibnu ‘Asakir, dan lain-lain)
Doa pertama di atas sebenarnya adalah doa
yang diajarkan oleh Rasulullah $8 kepada kita. Doa itu dilafalkan ketika hendak
merebahkan badan di tempat tidur dengan sedikit pengurangan lafal.
Diriwayatkan di dalam salah satu hadis
Imam Muslim, bahwa Rasulullah bersabda,
yang artinya: "Ketika engkau hendak masuk dalam kamar tidurmu, maka
lakukanlah wudhu seperti ketika hendak shalat. Lalu baringkan tubuhmu
beralaskan bagian yang kanan, lalu berdoalah dengan doa tersebut. Jika engkau
meninggal pada malam itu maka engkau akan meninggal dalam keadaan fitrah"
Benar, kita mengetahui itu. Namun, tidak
salah juga ketika doa tersebut juga kita baca sebagai bentuk kepasrahan kita
kepada Allah fg, ketika kita mempunyai sebuah urusan. Karena, di dalam doa itu
juga terkandung kepasrahan seorang Muslim tentang urusannya. Ya Allah, aku
menyerahkan (mengislamkan) diriku kepada-Mu dan aku menghadapkan wajahku
kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu.
Di siang hari berusahalah. Ketika malam menyambut,
serahkanlah urusan-urusan Anda— termasuk urusan bisnis dan usaha kepada Allah
§g, agar apa yang telah Anda lakukan mendapatkan pertolongan dan pengawalan
dari-Nya. Kita tak hanya memanjatkan doa ketika hendak tidur saja, tapi kita
juga memanjatkannya di waktu-waktu mustajab dan tempat-tempat mustajabah,
sehingga Allah fg mengabulkan doa-doa kita.
Para ahli kesehatan dan psikologis sepakat
bahwa dalam keadaan tidur itulah, otak manusia beristirahat dengan baik.
Sehingga, apa pun yang dia pikirkan atau pilihan yang dia ambil ketika bangun
tidur terbebas dari pengaruh pihak-pihak luar.
Pilihan itu akan menjadi lebih meyakinkan
jika tidurnya diawali dengan doa kepasrahan dan menyerahkan diri kepada pilihan
Allah M untuknya
tersebut.
Musyawarah dengan pihak-pihak yang
kompeten dan berpengalaman serta ikhlas juga merupakan anjuran agama sebelum
memilih segala sesuatu. Rasulullah M saja masih diperintahkan Allah untuk bermusyawarah
dengan para sahabatnya ketika hendak menentukan atau memilih sesuatu perkara.
Firman Allah H:
"Dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan i lu Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertawakal
kepada-Nya.” (Ali Imran:
159)
Untuk lebih memantapkan pilihan bidang
bisnis seorang calon pengusaha juga harus melakukan shalat
istikharah
12 Hadis ini dinyatakan dhaif oleh al-Albani dalam Dhatf al-Jami' ash-Shaghir wa Ziyadatih, no. 1194, juz 1, hlm. 169
), 
)
maka pangkatnya menjadi tinggi..
), Allah Maha-
i
tinggi melebihi segala yang tinggi. Ketinggian kemulyaan Allah benar- benar tinggi.
