Kisah Nabi Adam
Wednesday, January 2, 2013
0
komentar
Setelah
Allah SWT menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya, laut-lautannya dan tumbuh –
tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan
bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah
sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara
Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka
tibalah kehendak Allah SWT untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan
menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya, mengelola
kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun
waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.
Iblis
dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon
agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan
kembali di hari kiamat. Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia
sampai hari kebangkitan, tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian
jaminan itu, bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam, sebagai
sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat, dan
akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka
meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat,
mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang, menggoda mereka
supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak
bersyukur dan beramal soleh.
Para
malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda
yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan
berkata : “Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan
tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami. Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.”
Para
malaikat ketika diberitahukan oleh Allah SWT akan kehendak-Nya menciptakan
makhluk lain itu, mereka khawatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan
makhluk yang lain itu, disebabkan kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan
tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari.
Berkata
mereka kepada Allah SWT : “Wahai Tuhan kami!Buat apa Tuhan menciptakan makhluk
lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah
dan agagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedang makhluk yang Tuhan akan
ciptakan dan turunkan ke bumi itu, niscaya akan bertengkar satu dengan lain,
akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat
diatasnya dan terpendam di dalamnya, sehingga akan terjadilah kerusakan dan
kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu.”
Allah
berfirman, menghilangkan kekhawatiran para malaikat itu:
“Aku
mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui
hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan
meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai
penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang
hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya.”
Kemudian
diciptakanlah Adam oleh Allah SWT dari segumpal tanah liat, kering dan lumpur
hitam yang berbentuk. Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan
Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna.
Iblis
membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain,
yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah
yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh
di atasnya serta yang terpendam di dalamnya. Iblis merasa dirinya lebih mulia,
lebih utama dan lebih agung dari Adam, karena ia diciptakan dari unsur api,
sedang Adam dari tanah dan lumpur. Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan
ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para
malaikat yang lain, walaupun diperintah oleh Allah.
Tuhan
bertanya kepada Iblis : “Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang
telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?”
Iblis
menjawab : “Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia. Engkau ciptakan
aku dari api dan menciptakannya dari lumpur.”
Karena
kesombongan, kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang
diperintahkan, maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan
mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang
akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat. Di samping itu ia dinyatakan
sebagai penghuni neraka.
Kemudian
Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
“Pergilah
engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka
Jahanam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan
hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki
aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau
menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah.”
Allah
hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan
menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa
bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam
semesta, kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:
“Cobalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu, jika kamu benar merasa lebih
mengetahui dan lebih mengerti dari Adam.”
Adam
lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para
malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka
: “Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan
bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.”
Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya
diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,
menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk
mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulama Hawa diciptakan oleh Allah
dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur
sehingga ketika ia terjaga, ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya. ia
ditanya oleh malaikat : “Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di
sampingmu itu?”
Berkatalah
Adam : “Seorang perempuan.”Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh
Allah kepadanya”. ” Siapa namanya? “ tanya malaikat lagi. “Hawa”, jawab Adam.
“Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?” ,tanya malaikat lagi.
Adam
menjawab : “Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan
hidupku sesuai dengan kehendak Allah.”
Allah
berpesan kepada Adam : “Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah
kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya, rasailah dan makanlah buah-buahan
yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu. Kamu
tidak akan mengalami atau merasa lapar, dahaga ataupun letih selama kamu berada
di dalamnya. Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang
akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim. Ketahuilah
bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk
kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang
kamu sedang nikmat ini.”
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Kisah Nabi Adam
Ditulis oleh Doa Khusus Spiritual
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://doaspiritual.blogspot.com/2013/01/kisah-nabi-adam.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Doa Khusus Spiritual
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Post a Comment