kisah Nabi Idris AS
Thursday, January 3, 2013
0
komentar
pada
zaman rasul. Ia keturunan ketujuh dari Nabi Adam AS. Meskipun demikian ia
menjadi Nabi dan Rasul kedua setelah Nabi Adam AS. Nabi Idris AS memimpin ummat
yang masih termasuk keturunan Qobil. Ummat ini pada waktu itu banyak yang rusak
akhlaknya, sehingga Allah SWT menunjuk Nabi Idris AS sebagai Nabi dan
Rasul-Nya.
Allah
pun memberikan mukjizat kepadanya berupa kepandaian di segala bidang. Diantara
mukjizat Nabi Idris adalah sebagai berikut:
1.
Hebat dalam menunggang kuda. Pada waktu itu sedikit orang yang dapat menunggang
kuda.
2.
Dapat menulis. Pada waktu itu tidak ada ummatnya yang dapat menulis.
3.
Dapat menjahit pakaian. Pada waktu itu, belum ada yang mampu menjahit pakaian.
Nabi
Idris mendapat kitab dari Allah SWT sebanyak 30 Shohifah. Dalam kitab ini
berisi ajaran kebenaran seperti halnya AL Qur’an. Kitab itu merupakan petunjuk
yang disampaikan kepada ummatnya. Sehingga ummatnya yang sudah rusak akhlaknya
sedikit demi sedikit kembali ke jalan yang benar.
Nabi
Idris AS juga mendapat gelar “Asadul Usud” yang berarti Singa karena beliau
tidak pernah berputus asa dalam menjalan tugasnya sebagai seorang Nabi. Ia
tidak pernah takut menghadapi ummatnya yang kafir. Meskipun demikian ia tidak
pernah sombong. Ia bersifat pema’af.
Tidak
banyak keterangan yang didapati tentang kisah Nabi Idris di dalam Al-Quran
maupun dalam kitab-kitab Tafsir dan kitab-kitab sejarah nabi-nabi. Di dalam
Al-Quran hanya terdpt dua ayat tentang Nabi Idris iaitu dalam surah Maryam ayat
56 dan 57:
“Dan
ceritakanlah { hai Muhammad kepada mereka , kisah } Idris yang terdpt tersebut
di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan
seorang nabi. 57 – Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” {
Maryam : 56 – 57 }
Diantara
beberapa nasihat dan kata-kata mutiaranya ialah :
1.
Kesabaran yang disertai iman kepada Allah membawa kemenangan.
2.
Orang yang bahagia ialah orang yang berwaspada dan mengharapkan syafaat dari
Tuhannya dengan amal-amal solehnya.
3.
Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa maka ikhlaskanlah niatmu
demikian pula puasa dan solatmu.
4.
Janganlah bersumpah dalam keadaan kamu berdusta dan janganlah menuntup sumpah
dari orang yang berdusta agar kamu tidak menyekutui mereka dalam dosa.
5.
Taatlah kepada raja-rajamu dan tunduklah kepada pembesar-pembesarmu serta
penuhilah selalu mulut-mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah.
6.
Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya, karena mereka tidak
akan banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya.
7.
Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
8.
Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya seorang tidak dpt bersyukur
kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehinya itu.
Dalam
hubungan dengan firman Allah bahawa Nabi Idris diangkat kemartabat tinggi Ibnu
Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahawa Nabi Idris wafat tatkala berada
di langit keempat dibawa oleh seorang Malaikat Wallahu a’alam bissawab
Kisah
Nabi Idris AS Melihat Surga dan Neraka
Setiap
hari Malaikat Izrael dan Nabi Idris beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi
Nabi Idris mengajukan permintaan. “Bisakah engkau membawa saya melihat surga
dan neraka?”
“Wahai
Nabi Allah, lagi-lagi permintaanmu aneh,” kata Izrael.
Setelah
Malaikat Izrael memohon izin kepada Allah, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang
ingin dilihatnya.
“Ya
Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para Malaikat pun takut
melihatnya,” kata Izrael.
“Terus
terang, saya takut sekali kepada Azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya
menjadi tebal setelah melihatnya,” Nabi Idris menjelaskan alasannya.
Waktu
mereka sampai ke dekat neraka, Nabi Idris langsung pingsan. Penjaga neraka
adalah Malaikat yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa
manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris tidak
sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang mengerikan itu. Api neraka berkobar
dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan, tak ada pemandangan yang lebih
mengerikan dibanding tempat ini.
Dengan
tubuh lemas Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Kemudian Izrael
membawa Nabi Idris ke surga. “Assalamu’alaikum…” kata Izrael kepada Malaikat
Ridwan, Malaikat penjaga pintu surga yang sangat tampan.
Wajah
Malaikat Ridwan selalu berseri-seri di hiasi senyum ramah. Siapapun akan senang
memandangnya. Sikapnya amat sopan, dengan lemah lembut ia mempersilahkan para
penghuni surga untuk memasuki tempat yang mulia itu.
Waktu
berkeliling di sana, Nabi Idris diiringi pelayan surga. Mereka adalah para
bidadari yang cantik jelita dan anak-anak muda yang amat tampan wajahnya.
Mereka bertingkah laku dan berbicara dengan sopan.
Mendadak
Nabi Idris ingin minum air sungai surga. “Bolehkah saya meminumnya? Airnya
kelihatan sejuk dan segar sekali.”
“Silahkan
minum, inilah minuman untuk penghuni surga.” Jawab Izrael. Pelayan surga datang
membawakan gelas minuman berupa piala yang terbuat dari emas dan perak. Nabi
Idris pun minum air itu dengan nikmat. Dia amat bersyukur bisa menikmati air
minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Tak pernah terbayangkan olehnya
ada minuman selezat itu. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah,” Nabi
Idris mengucap syukur berulang-ulang.
Setelah
puas melihat surga, tibalah waktunya pergi bagi Nabi Idris untuk kembali ke
bumi. Tapi ia tidak mau kembali ke bumi. Hatinya sudah terpikat keindahan dan
kenikmatan surga Allah.
“Saya
tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari
kiamat nanti,” kata Nabi Idris.
“Tapi
Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Akhirnya Allah
mengkaruniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan Nabi Idris menjadi
satu-satunya Nabi yang menghuni surga tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat
ke tempat itu, Nabi Isris berusia 82 tahun.
Firman
Allah:
“Dan
ceritakanlah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat
membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang
tinggi.” (QS Al-Anbiya:85-86).
Pada
saat Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau
bertemu Nabi Idris. “Siapa orang ini? Tanya Nabi Muhammad kepada Jibril yang
mendampinginya waktu itu.
“Inilah
Idris,” jawab Jibril. Nabi Muhammad mendapat penjelasan Allah tentang Idris
dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 85 dan 86, serta Surat Maryam ayat 56 dan
57.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: kisah Nabi Idris AS
Ditulis oleh Doa Khusus Spiritual
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://doaspiritual.blogspot.com/2013/01/kisah-nabi-idris-as.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Doa Khusus Spiritual
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Post a Comment