kisah Nabi Zulkifli AS
Monday, January 14, 2013
0
komentar
Kisah Nabi Zulkifli AS
kisah Nabi Zulkifli AS pada zaman rasul, nah ni
kisah nabi dan rasul kita selanjutnya, semoga bermanfaat untujk kita semua..
Zulkifli
adalah anak Nabi Ayyub AS. Dengan demikian ia masih cucu nabi Ibrahim AS. Zulkifli
diangkat menjadi nabi dan rasul sesudah ayahnya. Nama kecilnya adalah Basyar
dan ia termasuk orang yang sabar.
Sejak
kecil hingga dewasa tidak pernah bohong. Semua janji yang diucapkannya selalu
ditepati sehingga teman-temannya dan orang-orang sangat senang padanya. Bagi
orang yang belum kenal dengannya lebih dalam akan senang melihatnya karena
semua tingkah lakunya mencerminkan kebenaran.
Ketika
mendapat cobaan dari Allah SWT, ia tidak pernah mengeluh sedikitpun, bahkan ia
lebih mendekatkan dirinya kepada-Nya. Kesabarannya telah diabadikan Allah SWT
di dalam Al Qur'an Surah Al Anbiya': 85 - 86. Kesabaran yang ada pada dirinya
kelak akan membawanya menjadi seorang Raja seperti yang telah diucapkan nabi
Ibrahim AS dan Nabi Ishaq AS. Semua keturunannya akan menjadi pemimpin dan
panutan bagi kaumnya.
Zulkifli
Menjadi Raja
Diceritakan
bahwa pada masa kenabian Zulkifli, ada seorang raja yang sudah tua dan tidak
diberi keturunan sama sekali. Ia sangat bingung dan gelisah mengenai
penggantinya kelak. Raja itu adalah pemimpin yang bijaksana. Ia tidak pernah
mementingkan dirinya, semua pikirannya ditumpahkan pada negaranya.
Suatu
hari raja mengadakan sayembara kepada suluruh rakyatnya. Isi sayembara itu
ialah untuk memberi kesempatan kepada seluruh rakyatnya agar bisa memimpin
negaranya. Persyaratan yang diminta sangatlah berat bagi ukuran rakyatnya.
Meskipun
demikian raja tetap mengajukan persyaratan itu sebab ia fikir jika pada siang
hari puasa dan malam hari menjalankan ibadah tentu akan dicontoh rakyatnya. Jika
Raja yang akan menggantikannya tidak pernah menjalankan persyaratan itu
tentulah rakyatnya akan meniru pula.
Kabar
sayembara itu sangatlah cepat menyebar. Dalam waktu singkat, rakyat berdatangan
menuju istana. Hampir semua lapisan masyarakat datang untuk mengikuti sayembara
tersebut. Zulkifli juga hadir dengan perasaan tidak menentu.
Tibalah
saatnya mereka berkumpul di alun-alun yang luas. Raja sejak pagi ada di sana.
Ia berkata kira-kira: "Wahai rakyatku, kini usiaku sudah tua dan tidak
memperoleh seorang keturunanpun. Maka untuk meneruskan kejayaan kerajaan ini,
aku mengambil salah satu dari kalian. Aku tidak ingin raja yang hendak
menggantikan kedudukanku dari insan sembarangan. Ketahuilah bahwa titah raja
selalu dituruti dan tingkah laku rajanya akan diikuti oleh rakyatnya. Untuk
itulah aku mengajukan satu persyaratan, yaitu pada siang hari melakukan puasa
dan malam hari melakukan ibadah."
Raja
memberikan kesempatan kepada rakyatnya untuk mengangkat tangannya yang sanggup
menjalankan persyaratan itu. Namun tidak ada seorangpun yang mengangkat
tangannya. Tiba-tiba, Zulkifli mengangkat tangannya dan berkata
(kira-kira):" Hamba sanggup menjalankan puasa di siang hari dan
menjalankan ibadah di malam hari."
Para
hadirin merasa terkejut denga ucapan Zulkifli. Begitu pula raja. Ia tidak yakin
padanya karena usianya masih sangat muda. Bagaimana mungkin ia sanggup
menjalankan persyaratan tersebut. Raja berkata: "Hai anak muda, jangan
main-main. Sayembara ini adalah untuk kepentingan rakyat dan negeri ini."
Dengan tenang Zulkifli melangkah ke hadapan raja.
"Wahai
raja junjungan hamba, saya tidak main-main dengan ucapanku. Saya akan berusaha
untuk melakukan persyaratan yang paduka berikan." Semula raja tidak dapat
menerimanya karena faktor usianya yang masih sangat muda. Namun raja juga
mempunyai keyakinan bahwa anak muda itu kelak akan memerintah rakyatnya dengan
penuh kebajikan sebab dari sekian banyak rakyatnya yang hadir di alun-alun itu,
hanya anak muda itu yang sanggup menjalankan persyaratan yang ia berikan. Akhirnya
raja setuju, dan sejak saat itu, Zulkifli dinobatkan menjadi raja. Raja merasa
senang sebab Zulkifli tetap memenuhi janjinya bahwa ia akan berpuasa di siang
hari dan menjalankan ibadah di malam hari. Ia sangat yakin kalau rakyatnya akan
mendapatkan kedamaian di bawah kepemimpinan Zulkifli. Raja yang tua itupun
menghembuskan nafasnya terakhir dengan tenang.
Namun
sebelum ia menghembuskan bafasnya, ia sempat berpesan kepada Zulkifli agar
tetap menjalankan persyaratannya sepeninggal dia. Ia takut kalau ia meninggal,
Zulkifli akan meninggalkan janjinya itu. Zulkifli meyakinkan raja dan bersumpah
bahwa ia akan tetap menjalankan persyaratan tersebut.
Iblis
Menggoda Zulkifli
Karena
Zulkifli sangat menghormati tamunya, maka iblis mencoba untuk menggodanya. Ia
berpura-pura menjadi tamu di malam hari, ketika raja mau tidur.
"Siapa
yang ada diluar, silahkan masuk!" Kata Raja setelah shalat. Setelah
menunggu agak lama, terdengar pintu diketuk orang. Setelah dipersilahkan masuk
oleh raja, tamu itu tidak menjawab sama sekali.
Seusai
dzikir, Nabi Zulkifli mendatangi pintu itu dan membukanya. Ia sangat heran
sebab tidak ada orang. Begitu pintu ditutup, pintu kembali diketuk. Akhirnya
Nabi Zulkifli membuka pintu itu dan tidak menutupnya. Ia yakin bahwa tamu yang
hendak datang ke rumahnya mempunyai kepentingan yang harus diselesaikan malam
itu juga. Ia berpikiran seperti itu sebab tidak pernah ia menerima tamu pada
malam hari.
Tidak
lama kemudian, muncullah tamu yang ditunggu-tunggu itu. Terlebih dahulu ia
mengucapkan salam dan dibalas dengan ucapan salam juga oleh Nabi Zulkifli.
"Silahkan masuk tuan," kata Nabi Zulkifli mempersilahkan tamunya
masuk. Kemudian mereka duduk berhadapan yang dibatasi oleh meja. Nabi Zulkifli
kemudian menanyakan maksud kedatangannya. Tamu itu menundukkan mukanya dan
menjawab:" Ampun tuanku, memang ada keperluan yang mendesak sekali
sehingga hamba bertamu pada malam hari begini. Lagi pula rumah hamba sangatlah
jauh dari sini." jawab tamu itu yang tidak lain adalah iblis yang
menyerupai manusia.
"Ceritakan
masalah yang sedang engkau hadapi, siapa tahu aku dapat membantunya," kata
Nabi Zulkifli. Kemudian tamu itu menceritakan semua persoalannya. Pada dasarnya
tamu itu meminta agar masalahnya dituntaskan pada malam itu juga. "Begini
saja, biar penasehatku yang akan memecahkan masalah ini," kata Nabi
Zulkifli. Namun tamu itu tetap ngotot agar Zulkifli langsung yang menyelesaikan
persoalannya. Ia berkata:" Hamba tidak mau jika orang lain menyelesaikan
persoalanku. Hamba mau tuan sendiri yang menyelesaikannya.
Akhirnya
Nabi Zulkifli bersedia menyelesaikan masalah itu sendiri. Tamunya pun puas.
Raja pun pergi tidur. Namun sebelumnya ia menyuruh agar tamunya itu pulang
besok pagi saja. Namun, betapa terkejutnya Nabi Zulkifli ketika pada pagi hari,
tamunya sudah tidak ada lagi. Ia tahu bahwa tamu semalam adalah Iblis.
Meskipun
jam tidurnya terganggu dengan adanya tamu itu, Nabi Zulkifli tidak pernah
mengeluh sebab ia menganggap bahwa tamu adalah berkah. Menolak tamu berarti
menolak berkah.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: kisah Nabi Zulkifli AS
Ditulis oleh Doa Khusus Spiritual
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://doaspiritual.blogspot.com/2013/01/kisah-nabi-zulkifli-as.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Doa Khusus Spiritual
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Post a Comment