kisah Nabi Ayub as
Friday, January 11, 2013
0
komentar
Kisah Nabi Ayub AS
kisah
Nabi Ayub as, maka kita akan terkagum-kagum dengan ketakwaannya yang
tinggi, Ia menyayangi orang-orang
miskin, memelihara janda-janda dan anak-anak yatim, serta menghormati
tamu. Ia juga menyeru kepada kaumnya
supaya menyembah kepada Allah Swt.
Allah
Swt Berfirman dalam Al-Quran surat An-Nisa’ ayat 163 :
”
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak
cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada
Daud.”
Para
ulama tafsir dan tarikh meriwayatkan bahwa nabi Ayub as adalah orang kaya yang
banyak hartanya, kekayaannya meliputi, unta-unta yang sehat, hamba sahaya,
ternak, dan tanah-tanah yang luas di daerah Batsinah dari Negeri Hauran.
Musibah
yang Menimpa Nabi Ayub
Nabi
Ayub as, dikenal mempunyai banyak anak, tapi kemudian Allah memberi ujian
dengan memusnahkan harta kekayaannya. Selain hartanya yang Allah uji, Ia terkena bermacam-macam penyakit, sampai tidak
ada anggota tubuhnya yang utuh, kecuali jantung/hati dan lidahnya yang selalu
berzikir kepada Allah Azza wa Jalla .
Namun
demikian dia tetap bersabar dan berzikir kepada Allah malamdan siang , pagi dan
sore. Penyakitnya yang diderita nabi Ayub berlangsung lama, sehingga ia dijauhi
oleh teman-temannya dan diasingkan dari negerinya.
Tidak
ada seorangpun yang menjenguknnya, kecuali istrinya yang menungguinya dengan
setia dan penuh kasih sayang. Hal ini tidak lain karena istrinya selalu ingat
kebaikan-kebaikan yang nabi Ayub lakukan kepadanya. Istri nabi Ayub selalu
bolak-balik menemui nabi Ayub, untuk membantu memenuhi segala keperluannya
Pada
suatu hari, lemahlah keadaan istrinya dan berkuranglah hartanya, sehingga ia
terpaksa bekerja pada orang lain dengan mendapat upah, untuk memberi makan Ayub dan menolongnya. Istrinya
tetap bersabar, kendati mereka telah kehilangan harta dan anak, di tambah lagi
dengan musibah yang menimpa suaminya, sehingga ia harus bekerja pada orang lain.
Kesabaran
Luar Biasa
Semua
ujian ini menjadikan Nabi Ayub semakin
bertambah kesabaran. Harapan, pujian dan rasa syukur Nabi Ayub kepada Allah,
akhirnya dibuat perumpamaan bagi-bagi orang-orang yang sabar seperti kesabaran
nabi Ayub as, dan juga dibuat perumpamaan orang yang mengalami macam-macam
cobaan seperti cobaan Ayub.
Para
ulama berbeda pendapat mengenai masa cobaannya, ada yang mengatakan 3 tahun dan
ada yang mengatakan 7 tahun beberapa bulan, dan ada yang mengatakan 18 tahun.
Diriwayatkan
kepada istrinya berkata: “Hai Ayub, seandainya engkau berdoa kepada Tuhanmu ,
niscaya Dia akan membebaskanmu. “Ayub menjawab: “Aku telah hidup 70 tahun dalam
keadaan sehat, sedang itu sangat sedikit bagi Allah jika aku bersabar untuknya
70 tahun.
Diriwayatkan
pula bahwa setiap ditimpa musibah ia mengucapkan: “YaAllah, Engkau yang
mengambil dan Engkau yang memberi.”
Ahli-ahli
sejarah telah meriwayatkan kisah nabi Ayub yang bahannya diambil dari kitab
Ayub, dan juga dari tafsir Yahudi terhadap Taurat yang bernama Hajadah . Bahan
tersebut tidak dipakai oleh ulama Islam yang bisa dipercaya, lantaran banyaknya
campuran di dalamnya dan banyak riwayat selundupan.
Sebagian
ahli tafsir telah mengkritik macam bencana yang menimpa Ayub, hingga
menyebabkan ia dihindari orang, diusir dari rumahnya keluar kota di dekat
tempat sampah, dan tidak ada yang berhubungan dengannya kecuali istrinya yang
membawakan bekal dan makanan. Maka semua itu berasal dari Isra’iliyat yang
wajib diyakini kedustaannya, karena ia bukan sandaran yang benar dan mendukung riwayat tersebut.
Disamping
itu, karena diantara syarat-syarat kenabian ialah tidak adanya
penyakit-penyakit yang membuat orang lari dari nabi itu, sebab apabila nabi itu
demikian, maka ia pun tidak dapat berhubungan dengan masyarakat dan tidak dapat
menyampaikan syariat atau hukum-hukumnya.
Kisah
Nabi Ayub dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an
menjelaskan ujian yang menimpa tubuh nabi Ayub, dimana ia berdoa kepada
Allah yang bisa membebaskan dari bencana
dan mengembalikan keluarganya kepadanya.
Allah
Swt. Berfirman dalam Al-Quran surat
Al-Anbiya : 83-84
“dan
(ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku),
sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha
Penyayang di antara semua penyayang. Maka Kami pun memperkenankan seruannya
itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan
keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu
rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah
Allah. "
Allah
Swt. Berfirman dalam Al-Quran surat Shad ayat
41-42:
“Ceritakan
riwayat hamba Kami Ayyub ketika berseru kepada Tuhannya: “Aku ditimpa kepayahan
dan penyakit yang disebabkan setan.” Maka Allah berfirman kepadanya:”
Hentakkanlah kakimu dibumi, niscaya timbul air yang sejuk untuk mandi dan
minum.”
Cara
penyembuhannya dijelaskan dalam firman
Allah Ta’Ala dalam Al-Quran surat : Shad ayat
42
“(Allah
berfirman): "Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan
untuk minum.”
Maka
Allah memancarkan air dingin dan menyuruhnya mandi dan minum dari situ,
sehingga Allah menyingkirkan penyakit yang menimpa tubuhnya lahir dan batin.
Pembatalan
Sumpah
Nabi
Ayub bersumpah dalam sakitnya, bahwa ia akan memukul istrinya dengan 100 kali
dera jika ia sembuh, karena istrinya pergi untuk salah satu tugas dan lambat
menjalankan tugas itu.
Berhubung
istrinya itu baik pelayanannya terhadap Ayyub, maka Allahmenghalalkan sumpahnya
dengan sesuatu yang remeh, yaitu dengan menyuruh Ayub mengambil seikat tali
jerami atau semacam itu dan memukulkannya sekali kepada istrinya, dan ini sama
dengan pukulan seratus kali dera. Dengan sedemikian hingga, terlaksanalah
sumpahnya, yang menjadi jalan keluar bagi siapa yang bertakwa kepada Allah dan
taat kepada-Nya, terutama dalam hak istrinya yang saleh dan sabar.
Allah
berfirman dalam Al-Quran surat : Shad
ayat 42
“Dan
ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan
janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang
yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada
Tuhan-nya)).
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: kisah Nabi Ayub as
Ditulis oleh Doa Khusus Spiritual
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://doaspiritual.blogspot.com/2013/01/kisah-nabi-ayub-as.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Doa Khusus Spiritual
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Post a Comment