Menggali Potensi Diri
Wednesday, February 27, 2013
0
komentar
MENGGALI POTENSI DIRI SEJATI
Telah lama diteliti bahwa selama hidupnya, manusia hanya
menggunakan kurang dari 10% potensi diri yang tersembunyi di dalam otak. Bahkan
sebagian besar manusia menggunakannya di bawah bilangan 5%. Lalu kemana yang
90% ? Jawabannya adalah potensi diri tersebut menunggu untuk digali. Dua dekade
terakhir, penelitian tentang potensi diri manusia mengalami peningkatan yang
signifikan. Semakin banyak metode-metode up to date dengan hasil penelitian
yang mengungkap potensi diri dengan cara pengembangan potensi otak manusia.
Bagaimanakah hubungan antara potensi diri atau potensi otak ini dengan
kehidupan anda ?
Pada realitasnya keduanya mempunyai hubungan yang erat sekali. Hal ini berarti, kemampuan anda untuk mengoptimalkan daya otak anda akan sangat membantu anda untuk meraih target kesuksesan anda.
Pada realitasnya keduanya mempunyai hubungan yang erat sekali. Hal ini berarti, kemampuan anda untuk mengoptimalkan daya otak anda akan sangat membantu anda untuk meraih target kesuksesan anda.
JEMPUTLAH ANUGERAH TUHAN DENGAN POTENSI DIRI
Potensi diri manusia sungguh luar biasa dahsyatnya. Lihatlah
hasil karya potensi diri manusia di muka bumi ini. Meliputi berbagai bidang
disiplin ilmu mengeksplorasi luasnya jagad besar, teori-teori fisika dan kimia
yang membuat manusia mampu pergi menjelajah ke bulan, mengeksplorasi luasnya
angkasa luar, meluncurkan satelit dengan
kemampuan membaca setiap detil peta bumi secara lengkap dan jelas, menciptakan
pesawat terbang super canggih, pesawat ulang alik nan menghebohkan, menciptakan
kapal selam super power, menemukan jejaring internet yang membuat dunia ini
serasa mengkerut seolah-olah bagaikan
dalam genggaman tangan. Begitu juga
eksplorasi ke dalam jagad kecil yang teramat rumit dan njelimet, temuan-temuan
dalam bidang ilmu biologi, kimia mikro dan teknologi medis yang membuat manusia
mampu menciptakan organ-organ tubuh
imitasi yang dapat mengganti fungsi organ ciptaan Tuhan yang telah rusak. Ilmu
ekonomi yang mampu membuat imperium bisnis sangat besar dan kuat, digabung
dengan ilmu sosial dan politik mampu menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat di berbagai negara belahan bumi Eropa. Semua itu merupakan buah
karya potensi diri manusia. Dahulu, sesuatu yang tampaknya sebagai kodrat yang
tak bisa lagi dirubah (diwiradat), kini manusia semakin membuktikan diri mampu
membuat temuan-temuan dan hasil karya yang menakjubkan. Meciptakan lensa mata
imitasi menggantikan lensa asli yang rusak terkena katarak, menganti jantung
manusia dengan binatang, bahkan dengan alat pemacu jantung seseorang mampu
bertahan hidup puluhan tahun.
Bukankah tugas manusia di bumi ini untuk membaca, memahami,
lalu menghayati bahasa dan ilmu Tuhan yang Mahaluas tiada batasnya itu.
Bukankah setiap ada kesulitan, manusia selalu tertantang berikhtiar menemukan
jalan keluarnya. Maka tak heran bila dalam teknologi elektronika-metafisika,
manusia telah menemukan alat penyadap keberadaan roh halus dan eksistensi
makhluk gaib yang kasat mata.
Perkembangan potensi manusia tentunya tidak akan berkembang
pesat, apabila mental spiritual, mental pikiran masih terbelenggu oleh sistem
nilai di alam bawah sadar. Agama pun
sesungguhnya bukan untuk mengungkung mental, mengurung kesadaran dan kebebasan
berfikir, serta membelenggu kemampuan jelajah spiritual manusia. Sebaliknya, sungguh ideal di saat mana agama
dipahami sebagai guidance (pemandu jalan) agar potensi dan prestasi manusia
mampu mengembangkan potensi berfikirnya secara maksimal, dengan orientasi yang
terarah, bermanfaat sebagai rabbul alamin, berkah bagi alam semesta dan seluruh
isinya. Peran semua agama bukan untuk membatasi perkembangan potensi diri,
kreatifitas dan inovasi manusia. Melainkan menjaganya agar jangan sampai
inovasi manusia disalahgunakan sehingga membuat kerusakan-kehancuran di muka
bumi. Sebagai contoh, bila Anda percaya bahwa Tuhan itu ya rabbul alamin maka
dinamit bukan untuk membunuh manusia, melainkan untuk menciptakan energi yang
dimanfaatkan bagi kesejahteraan umat, serta menjaga dan melestarikan anugrah
Tuhan berupa lingkungan alam.
Dapat dibayangkan apabila manusia mampu mendayagunakan
potensi diri yang lebih besar lagi, hingga mencapai 50 % nya saja. Sebab biar seberapapun
kemajuan dan kedahsyatan potensi manusia seperti contoh di atas, kenyataannya
bagian yang 90% potensi masih terpendam di dalam diri dan dibiarkan sia-sia
begitu saja. Maka tugas kita adalah bisa
membuka, menggali, mengenali, mengembangkan, lalu memanfaatkan potensi diri
lebih baik daripada hari ini. Bukan untuk mengejar kepentingan pribadi,
melainkan untuk menggapai kebaikan yang lebih utama, yakni menghayati makna yaa
rabbul alamin, dengan memanfaatkan hidup kita agar berguna bagi sesama, seluruh
makhluk, dan lingkungan alam. Apabila prinsip ini Anda terapkan dalam keluarga,
niscaya keluarga anda akan harmonis, tenteram, selamat, sejahtera, dan selalu
kecukupan rejeki. Kalis ing rubeda, nir ing sambekala. Terlindung dari segala
kefakiran.
Demikian pula apabila hal serupa terjadi di dalam lingkup
wilayah yang lebih luas : kelurahan, kecamatan, kabupaten, propinsi, dan
negara, maka ketidak-tentraman, kekisruhan, perselisihan, percekcokan, konflik
di antara warga bangsa, antara pemimpin dengan rakyatnya, antar pemimpin dengan
pemimpin lainnya, hampir pasti selalu berakibat tertutupnya pintu rejeki dan
pintu-pintu anugrah yang disiapkan Tuhan. Nasib bukan tergantung Tuhan, tetapi
tergantung pada diri kita sendiri. Tuhan telah meletakkan dan menyiapkan rejeki
serta anugrah “di suatu tempat” dan
tugas kita adalah menjemputnya.
Untuk mengembangkan potensi dalam diri, terdapat 3 unsur
utama di dalam kepribadian manusia yang harus dipahami. Ketiga unsur tersebut
sangat menentukan potensi diri dan
menjadi faktor penentu kesuksesan seseorang :
Sistem Kepercayaan : Merupakan faktor yang menentukan pola
pikir (mind set). Sistem kepercayaan
mencakup seperangkat nilai, sesuatu yang dianggap berharga, segala sesuatu yang
diyakini, dan segala sesuatu yang dianggap benar.
Pola Pikir (mind set) atau Båwå : disebut pula sistem
berfikir merupakan faktor penentu sistem perilaku atau kepribadian seseorang
(behavior). Menentukan bagaimana seseorang mengambil atau menentukan suatu
tindakan. Pola pikir akan menentukan respon terhadap segala sesuatu yang
terjadi di dalam diri (inner world) maupun lingkungan sosial dan lingkungan
alamnya.
Sistem perilaku / Kepribadian (behavior) atau Solah : adalah faktor yang menentukan tata cara
berinteraksi atau penentu perbuatan terhadap dunia luar, lingkungannya, atau
segala sesuatu peristiwa di dalam diri dan lingkungan sosialnya.
Sistem kepercayaan dan pola pikir ditampung dalam memori
alam pikiran bawah sadar. Alam bawah sadar bagaikan stockpile atau database
yang menyimpan banyak potensi diri. Alam pikiran bawah sadar dapat muncul dalam kondisi darurat dan
bekerja secara spontan. Untuk itu perlu
diketahui apakah alam bawah sadar itu?
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Menggali Potensi Diri
Ditulis oleh Doa Khusus Spiritual
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://doaspiritual.blogspot.com/2012/12/menggali-potensi-diri.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Doa Khusus Spiritual
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Post a Comment